1/04/2014

http://4.bp.blogspot.com/-qmhtQMo7KJw/UOIIVJ-31tI/AAAAAAAAADM/yxVFwSTDYqQ/s1600/110301_100303.jpg 


Jam 1 malam, sebelum "ubrug-ubrug" atau membangunkan sahur di komplek, gue sama temen-temen memutuskan mencari makanan dengan memanfaatkan "makanan yang ada di alam" atau lebih tepatnya "mengambil dari kebun orang".
Sebut saja namanya Juliet, dia seperti "komandan" dari pasukan khusus kami malam itu.
Beberapa orang ada yang diperintahkan untuk membuat api dari kayu yang didapat dari mematahkan pagar kebun warga.
Beberapa lagi disuruh untuk mengambil jagung dari kebun.
"jul, gapapa nih kita mengambil dari kebun orang" Alvin dengan wajah ketakutan bertanya pada Juliet.
"gapapa kali, kita kan mau menjalankan tugas mulia, membangunkan orang orang yang mau sahur, jadi badan harus fit" Juliet dengan wajah "menipu" yang meyakinkan mengatakannya.
Gue bertugas buat ngambil jagung, dengan tanpa dosa gue ambil jagung satu per satu sebanyak mungkin, setelah itu gue bawa ke tempat pembakaran di deket kolam yang udah gak dipake, temen temen gue yang bertugas ngambil kayu malah udah beres, mereka lagi "anget-angetan" di deket api unggun dari pager warga. Lalu gue bagi tuh satu per satu jagung buat dibakar ke temen gue, udah kayak pembagian BLT.
Beres makan, gue tiduran di tanah, hanya beralaskan sarung dan sendal yang jadi bantalnya, temen temen lanjut ngobrol sambil nunggu jam setengah 3 buat gabung ubrug-ubrug sama pemuda pemuda. Waktu itu gue masih kelas 6 SD.
"eh, lu masih pada laper gak sih? Gue laper nih, kita ambil jambu di rumah pak RT yu" Juliet mengajak kami untuk melakukan aksi pencurian kecil kecilan lagi. Gue ogah ikut dengan alasan ngantuk, temen yang lain juga sama, alhasil cuman Juliet berdua sama Bayu.
"Bay, gue yang ngambil, lu yang liat situasi ya"
"oke jul"
Juliet pun mengambil jambu dari pohon yang berada tepat depan rumah pak RT.
Dia mengambil satu....
Dia mengambil dua....
Dia mengambil tiga....
Daaaaaannnn.....
Ternyata ADA PAK RT MELIHAT DARI JENDELA PEMIRSAAA!!!!
Juliet yang panik langsung berlari tanpa memperdulikan jambu yang dia ambil, berlari menuju tempat kami berada dan menyampaikan berita tersebut sembari berlari.
"Woy, pak RT bangun, cepet lari!!!"
Gue yang sedang tidur pun reflek bangun dan berlari menuju sawah, saking paniknya gue lupa gapake sendal.
Setelah berlari seolah di kejar setan, kami bersembunyi di sawah dekat pom bensin. Setiap ada motor yang melewat, kami merunduk, menganggapnya sebagai pak RT.
Setelah cukup lama bersembunyi dan merasa aman, gue sama temen temen pulang ke rumah masing masing dengan badan gatal gatal karena jerami kering di sawah.
Bagaimana dengan acara ubrug-ubrugnya? Sama sekali gagal!!! Gue nyampe rumah aja jam 4, setelah itu sahur, solat, terus tidur. Sampe gede sekarang, gue sendiri gatau pak RT tau atau enggak yang ngambil jambu dia waktu dulu adalah kita.
Pesan moral : jangan ke Sawah malem malem, apalagi gapake sendal, serem, gatel juga.

Pasukan Khusus Satu Malam

http://4.bp.blogspot.com/-qmhtQMo7KJw/UOIIVJ-31tI/AAAAAAAAADM/yxVFwSTDYqQ/s1600/110301_100303.jpg 


Jam 1 malam, sebelum "ubrug-ubrug" atau membangunkan sahur di komplek, gue sama temen-temen memutuskan mencari makanan dengan memanfaatkan "makanan yang ada di alam" atau lebih tepatnya "mengambil dari kebun orang".
Sebut saja namanya Juliet, dia seperti "komandan" dari pasukan khusus kami malam itu.
Beberapa orang ada yang diperintahkan untuk membuat api dari kayu yang didapat dari mematahkan pagar kebun warga.
Beberapa lagi disuruh untuk mengambil jagung dari kebun.
"jul, gapapa nih kita mengambil dari kebun orang" Alvin dengan wajah ketakutan bertanya pada Juliet.
"gapapa kali, kita kan mau menjalankan tugas mulia, membangunkan orang orang yang mau sahur, jadi badan harus fit" Juliet dengan wajah "menipu" yang meyakinkan mengatakannya.
Gue bertugas buat ngambil jagung, dengan tanpa dosa gue ambil jagung satu per satu sebanyak mungkin, setelah itu gue bawa ke tempat pembakaran di deket kolam yang udah gak dipake, temen temen gue yang bertugas ngambil kayu malah udah beres, mereka lagi "anget-angetan" di deket api unggun dari pager warga. Lalu gue bagi tuh satu per satu jagung buat dibakar ke temen gue, udah kayak pembagian BLT.
Beres makan, gue tiduran di tanah, hanya beralaskan sarung dan sendal yang jadi bantalnya, temen temen lanjut ngobrol sambil nunggu jam setengah 3 buat gabung ubrug-ubrug sama pemuda pemuda. Waktu itu gue masih kelas 6 SD.
"eh, lu masih pada laper gak sih? Gue laper nih, kita ambil jambu di rumah pak RT yu" Juliet mengajak kami untuk melakukan aksi pencurian kecil kecilan lagi. Gue ogah ikut dengan alasan ngantuk, temen yang lain juga sama, alhasil cuman Juliet berdua sama Bayu.
"Bay, gue yang ngambil, lu yang liat situasi ya"
"oke jul"
Juliet pun mengambil jambu dari pohon yang berada tepat depan rumah pak RT.
Dia mengambil satu....
Dia mengambil dua....
Dia mengambil tiga....
Daaaaaannnn.....
Ternyata ADA PAK RT MELIHAT DARI JENDELA PEMIRSAAA!!!!
Juliet yang panik langsung berlari tanpa memperdulikan jambu yang dia ambil, berlari menuju tempat kami berada dan menyampaikan berita tersebut sembari berlari.
"Woy, pak RT bangun, cepet lari!!!"
Gue yang sedang tidur pun reflek bangun dan berlari menuju sawah, saking paniknya gue lupa gapake sendal.
Setelah berlari seolah di kejar setan, kami bersembunyi di sawah dekat pom bensin. Setiap ada motor yang melewat, kami merunduk, menganggapnya sebagai pak RT.
Setelah cukup lama bersembunyi dan merasa aman, gue sama temen temen pulang ke rumah masing masing dengan badan gatal gatal karena jerami kering di sawah.
Bagaimana dengan acara ubrug-ubrugnya? Sama sekali gagal!!! Gue nyampe rumah aja jam 4, setelah itu sahur, solat, terus tidur. Sampe gede sekarang, gue sendiri gatau pak RT tau atau enggak yang ngambil jambu dia waktu dulu adalah kita.
Pesan moral : jangan ke Sawah malem malem, apalagi gapake sendal, serem, gatel juga.