7/30/2014


Awal dari segalanya.
Kita adalah dua orang yang bertemu dalam waktu singkat, jarak yang dekat, dan cinta yang belum mengizinkan kita menjadi teman dekat.

Waktu untuk kita bertemu, berbincang, berinteraksi, terus bertambah, karena jarak bukan masalah, cinta diantara kita perlahan mulai merekah.

Akhirnya cinta diantara kita tumbuh, waktu dan jarak mengizinkan hati kita sama-sama untuk berlabuh.

Cinta diantara kita berkembang pesat, menjadi semakin erat, karena waktu dan jarak mengizinkan kita tetap dekat.

Perlahan, jarak menguji kita, memisahkan dua raga yang sedang cinta-cintanya, dalam waktu yang lama.

Dengan perlahan juga, waktu dan jarak menyita perhatian kita, komunikasi tersendat rasanya, dan memang begitu keadaannya.

Akhir dari segalanya.
Cinta yang pernah ada dalam waktu yang cukup lama bukanlah apa-apa, karena jarak bisa membunuh keduanya.

Sekarang. Tolong! Behenti membicarakan ketiganya, aku takut mati seketika olehnya.

PEMBUNUH AMPUH


Awal dari segalanya.
Kita adalah dua orang yang bertemu dalam waktu singkat, jarak yang dekat, dan cinta yang belum mengizinkan kita menjadi teman dekat.

Waktu untuk kita bertemu, berbincang, berinteraksi, terus bertambah, karena jarak bukan masalah, cinta diantara kita perlahan mulai merekah.

Akhirnya cinta diantara kita tumbuh, waktu dan jarak mengizinkan hati kita sama-sama untuk berlabuh.

Cinta diantara kita berkembang pesat, menjadi semakin erat, karena waktu dan jarak mengizinkan kita tetap dekat.

Perlahan, jarak menguji kita, memisahkan dua raga yang sedang cinta-cintanya, dalam waktu yang lama.

Dengan perlahan juga, waktu dan jarak menyita perhatian kita, komunikasi tersendat rasanya, dan memang begitu keadaannya.

Akhir dari segalanya.
Cinta yang pernah ada dalam waktu yang cukup lama bukanlah apa-apa, karena jarak bisa membunuh keduanya.

Sekarang. Tolong! Behenti membicarakan ketiganya, aku takut mati seketika olehnya.

7/09/2014

Dari     : Annisa
Untuk  : Rio   
http://2.bp.blogspot.com/-qYJTjDKZs7w/UZB79C8C_AI/AAAAAAAAAdM/xFF1RW1GZBQ/s1600/tumblr_mfcvv5jXp01rjxceco1_500_large.png

            Sampai sekarang kita masih saja sama, apa yang kamu tulis dalam suratmu semuanya benar, tepat seperti apa yang ada dalam pikiranku. Namun bedanya kamu lebih berani mengucapkannya , beda denganku yang terlalu banyak pertimbangan yang berujung keraguan. Aku terlalu mabuk dengan masa lalu ketika otak berpikir dan mulut akan mengucap untuk mengakhiri semuanya. Namanya orang mabuk pikirannya pun campur aduk, yang salah dianggap benar, hubungan yang sudah diujung tanduk pun masih saja aku coba untuk pertahankan.
            Awalnya aku percaya jarak hanya akan memisahkan raga, namun berjalannya waktu, secara perlahan, bukan hanya raga yang berjauhan, hati juga. Siapa tahan dengan hubungan tanpa kejelasan, pertemuan, pelukan, ataupun ciuman. Masing-masing dari kita sibuk dengan kehidupan masing-masing, tepat seperti apa yang kamu tulis tempo hari.
            Aku bukan bermaksud meracuni pendirianmu dengan bercerita masa lalu kita, namun biarkan aku bercerita dalam sebuah pena, mungkin untuk terakhir kalinya.
            kamu masih ingat lagu something stupidnya Robbie williams?

I know I stand in line
Aku tahu harus mengantri 
Until you think you have the time
Hingga kau rasa ada waktu
To spend an evening with me
Tuk lewatkan malam bersamaku
And if we go some place to dance
Dan jika kita pergi ke suatu tempat tuk berdansa
I know that there's a chance
Aku tahu kemungkinan
You won't be leaving with me
Kau takkan mau pergi bersamaku

And afterwards we drop into a quiet little place
Dan setelah itu kita mampir ke suatu tempat yang sepiAnd have a drink or two
Dan sedikit minum

And then I go and spoil it all
Dan lalu aku mulai merusak suasana
By saying something stupid
Dengan katakan sesuatu yang bodoh
like: "I love you"
Seperti: "Aku mencintaimu"

I can see it in your eyes
Bisa kulihat di matamu
You still despise the same old lines
Kau masih benci kata-kata yang sama
You heard the night before
Yang kau dengar kemarin malam

And though it's just a line to you
Dan meskipun bagimu itu hanya kata-kata
For me it's true
Bagiku ini sungguh nyata
And never seemed so right before
Dan tak pernah terasa begini benar sebelumnya

I practice everyday
Aku berlatih setiap hari
To find some clever lines to say
Tuk temukan kata-kata pintar tuk diucapkan
To make the meaning come true
Agar maknanya kelihatan nyata

But then I think I'll wait
Tapi kemudian kupikir aku kan menunggu
until the evening gets late
Hingga malam makin larut
And I'm alone with you
Dan aku hanya berdua denganmu

(2x)
The time is right
Waktunya tepat
Your perfume fills my head
Parfumnya penuhi kepalaku
The stars get red
Bintang semakin merah
And oh, the night's so blue
Dan oh, malam semakin biru
And then I go and spoil it all
Dan lalu aku mulai merusak suasana
by saying something stupid
Dengan mengatakan sesuatu yang bodoh

like: "I love you"
Seperti: "Aku mencintaimu"

"I love you"
"Aku mencintaimu"
"I love you"
"Aku mencintaimu"

Persis dengan lagu diatas, cara untuk mendapatkanku tak semudah berlari diatas air. Bingung? Karena berjalan diatas air yang begitu sulit dianggap mudah? Iya? Seharusnya kamu yang paling paham dan mengerti dengan setiap lirik lagu ketika dulu memperjuangkanku.
Memang aku belum pernah memacari semua laki-laki di dunia, namun setidaknya kamu dan mantan-mantanku yang lain adalah contoh betapa mudahnya lelaki melepaskan apa yang telah mereka perjuangkan, melepas dengan santai pelukan yang dulu erat, melonggarkan apa yang dulu kencang, dan menghempaskan apa yang dulu mereka tinggikan. Semua lelaki memang sama kadar kampretnya.
            Kalimat pertama di surat ini terkesan ambigu jika kamu perhatikan, maksud dari “Sampai sekarang kita masih saja sama” bisa bermakna banyak. Sama-sama suka, sama-sama benci, sama-sama dendam, sama-sama cinta, maupun sama-sama sayang. Namun Tuhan tidak menuliskan kita untuk bersama, mungkin selamanya.
            Sebagai penutup, aku akan mengingatkan kembali apa yang kamu rindukan, pertengkaran? Benarkan?
            Satu jari tengah dan
            Satu jancuk untukmu.






Berbenturnya dua surat

Dari     : Annisa
Untuk  : Rio   
http://2.bp.blogspot.com/-qYJTjDKZs7w/UZB79C8C_AI/AAAAAAAAAdM/xFF1RW1GZBQ/s1600/tumblr_mfcvv5jXp01rjxceco1_500_large.png

            Sampai sekarang kita masih saja sama, apa yang kamu tulis dalam suratmu semuanya benar, tepat seperti apa yang ada dalam pikiranku. Namun bedanya kamu lebih berani mengucapkannya , beda denganku yang terlalu banyak pertimbangan yang berujung keraguan. Aku terlalu mabuk dengan masa lalu ketika otak berpikir dan mulut akan mengucap untuk mengakhiri semuanya. Namanya orang mabuk pikirannya pun campur aduk, yang salah dianggap benar, hubungan yang sudah diujung tanduk pun masih saja aku coba untuk pertahankan.
            Awalnya aku percaya jarak hanya akan memisahkan raga, namun berjalannya waktu, secara perlahan, bukan hanya raga yang berjauhan, hati juga. Siapa tahan dengan hubungan tanpa kejelasan, pertemuan, pelukan, ataupun ciuman. Masing-masing dari kita sibuk dengan kehidupan masing-masing, tepat seperti apa yang kamu tulis tempo hari.
            Aku bukan bermaksud meracuni pendirianmu dengan bercerita masa lalu kita, namun biarkan aku bercerita dalam sebuah pena, mungkin untuk terakhir kalinya.
            kamu masih ingat lagu something stupidnya Robbie williams?

I know I stand in line
Aku tahu harus mengantri 
Until you think you have the time
Hingga kau rasa ada waktu
To spend an evening with me
Tuk lewatkan malam bersamaku
And if we go some place to dance
Dan jika kita pergi ke suatu tempat tuk berdansa
I know that there's a chance
Aku tahu kemungkinan
You won't be leaving with me
Kau takkan mau pergi bersamaku

And afterwards we drop into a quiet little place
Dan setelah itu kita mampir ke suatu tempat yang sepiAnd have a drink or two
Dan sedikit minum

And then I go and spoil it all
Dan lalu aku mulai merusak suasana
By saying something stupid
Dengan katakan sesuatu yang bodoh
like: "I love you"
Seperti: "Aku mencintaimu"

I can see it in your eyes
Bisa kulihat di matamu
You still despise the same old lines
Kau masih benci kata-kata yang sama
You heard the night before
Yang kau dengar kemarin malam

And though it's just a line to you
Dan meskipun bagimu itu hanya kata-kata
For me it's true
Bagiku ini sungguh nyata
And never seemed so right before
Dan tak pernah terasa begini benar sebelumnya

I practice everyday
Aku berlatih setiap hari
To find some clever lines to say
Tuk temukan kata-kata pintar tuk diucapkan
To make the meaning come true
Agar maknanya kelihatan nyata

But then I think I'll wait
Tapi kemudian kupikir aku kan menunggu
until the evening gets late
Hingga malam makin larut
And I'm alone with you
Dan aku hanya berdua denganmu

(2x)
The time is right
Waktunya tepat
Your perfume fills my head
Parfumnya penuhi kepalaku
The stars get red
Bintang semakin merah
And oh, the night's so blue
Dan oh, malam semakin biru
And then I go and spoil it all
Dan lalu aku mulai merusak suasana
by saying something stupid
Dengan mengatakan sesuatu yang bodoh

like: "I love you"
Seperti: "Aku mencintaimu"

"I love you"
"Aku mencintaimu"
"I love you"
"Aku mencintaimu"

Persis dengan lagu diatas, cara untuk mendapatkanku tak semudah berlari diatas air. Bingung? Karena berjalan diatas air yang begitu sulit dianggap mudah? Iya? Seharusnya kamu yang paling paham dan mengerti dengan setiap lirik lagu ketika dulu memperjuangkanku.
Memang aku belum pernah memacari semua laki-laki di dunia, namun setidaknya kamu dan mantan-mantanku yang lain adalah contoh betapa mudahnya lelaki melepaskan apa yang telah mereka perjuangkan, melepas dengan santai pelukan yang dulu erat, melonggarkan apa yang dulu kencang, dan menghempaskan apa yang dulu mereka tinggikan. Semua lelaki memang sama kadar kampretnya.
            Kalimat pertama di surat ini terkesan ambigu jika kamu perhatikan, maksud dari “Sampai sekarang kita masih saja sama” bisa bermakna banyak. Sama-sama suka, sama-sama benci, sama-sama dendam, sama-sama cinta, maupun sama-sama sayang. Namun Tuhan tidak menuliskan kita untuk bersama, mungkin selamanya.
            Sebagai penutup, aku akan mengingatkan kembali apa yang kamu rindukan, pertengkaran? Benarkan?
            Satu jari tengah dan
            Satu jancuk untukmu.