4/20/2013

Hey kamu..
Perkenalkan, ini aku..
Orang yang (mungkin) ada di hati dia yang pernah kamu singgahi.

Hey kamu..
Ini aku..
Walaupun kita belum pernah bertemu, tapi dia sering menceritakanmu.

Hey kamu..
Ini aku..
Orang yang selalu melihat pancaranmu, dalam mata yang berkaca-kaca, dari dia yang pernah mencintaimu dulu.

Hei kamu..
Ini aku..
Seorang yang memungut kasih, dari dia yang pernah kamu pilih.

Hei kamu..
Ini aku..
Seorang yang mencoba membereskan serpihan luka, yang pernah kamu berikan pada dia yang (masih) mencintaimu dulu (sekarang pun tak berubah)

Dan hei kamu, Tahukah KAMU?!
Lihat! ITU DIA!
Orang yang enggan membersihkan serpihan luka yang kamu berikan, dia yang masih berharap dapat merangkai serpihan, apa yang aku lakukan sama sekali tak dihiraukan. Perihnya menjadi pelarian.

Hei dia..
Ini aku..
Orang yang tak mampu menyentakmu.
Orang yang pura-pura tersenyum ketika kamu dengan antusiasnya menceritakan masa lalu.
Orang yang mencintaimu... Tapi sudahlah, aku tak mampu menyadarkanmu.

Hei dia..
Jika sebenarnya inginmu bukan aku, lelahnya diri ini berdiri disampingmu.

Aku mengangkat tangan..
Melangkahkan kaki..
Menutup hati..

Aku Menyerah..
Keliru menentukan arah..
Mencintai orang yang salah.


Aku, Dia, dan Kamu.

Hey kamu..
Perkenalkan, ini aku..
Orang yang (mungkin) ada di hati dia yang pernah kamu singgahi.

Hey kamu..
Ini aku..
Walaupun kita belum pernah bertemu, tapi dia sering menceritakanmu.

Hey kamu..
Ini aku..
Orang yang selalu melihat pancaranmu, dalam mata yang berkaca-kaca, dari dia yang pernah mencintaimu dulu.

Hei kamu..
Ini aku..
Seorang yang memungut kasih, dari dia yang pernah kamu pilih.

Hei kamu..
Ini aku..
Seorang yang mencoba membereskan serpihan luka, yang pernah kamu berikan pada dia yang (masih) mencintaimu dulu (sekarang pun tak berubah)

Dan hei kamu, Tahukah KAMU?!
Lihat! ITU DIA!
Orang yang enggan membersihkan serpihan luka yang kamu berikan, dia yang masih berharap dapat merangkai serpihan, apa yang aku lakukan sama sekali tak dihiraukan. Perihnya menjadi pelarian.

Hei dia..
Ini aku..
Orang yang tak mampu menyentakmu.
Orang yang pura-pura tersenyum ketika kamu dengan antusiasnya menceritakan masa lalu.
Orang yang mencintaimu... Tapi sudahlah, aku tak mampu menyadarkanmu.

Hei dia..
Jika sebenarnya inginmu bukan aku, lelahnya diri ini berdiri disampingmu.

Aku mengangkat tangan..
Melangkahkan kaki..
Menutup hati..

Aku Menyerah..
Keliru menentukan arah..
Mencintai orang yang salah.


This entry was posted in :